Sepakbola Nasional

shares |

Sepakbola Nasional - Sepakbola Nasional Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN) Serukan KLB di Hotel Pullman, kawasan Central Park Jakarta Barat, kemarin malam (18/12 ), yang dihadiri 452 dari 580 anggota PSSI di seluruh Indonesia sepakat untuk menyampaikan mosi tidak percaya kepada kepengurusan PSSI di bawah Djohar Arifin Husein.

Dilandaskan dengan 10 butir dasar-dasar alasan tuntutan, forum yang terdiri atas 27 Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI, klub Liga Super, klub Divisi Utama, serta Divisi 1, 2, dan 3 tersebut kemudian menyampaikan mosi tidak percaya berdasarkan Pasal 31 Statuta PSSI. Kemudian, mereka meminta Komite Eksekutif (Exco) menyelenggarakan Kongres Luar Biasa.

Dalam sidang yang dipimpin oleh Forum Pengprov PSSI (FPP) yang diketuai Dwi Irianto tersebut, beberapa perwakilan baik dari pengprov, pengurus klub maupun pelatih menyampaikan pandangan umum di hadapan peserta sidang.


Acara diawali dengan pandangan umum dari anggota Komisi X DPR RI Zulfadly. Ia menilai pemerintah juga kecewa dengan sikap dari kepengurusan PSSI saat ini yang mengingkari janji mereka saat baru terpilih, sekaligus memberi izin untuk melakukan pembenahan pada PSSI melalui forum seperti ini.

"Beberapa saat setelah Djohar Arifin terpilih sebagai ketua umum, beliau menyampaikan tiga hal pokok, yakni akan membuat kepengurusan yang ramping, menggelar kompetisi profesional, dan menghormati Statuta dalam rangka rekonsiliasi. Tapi pada kenyataannya semua dilanggar dan mereka terus bersikeras. Untuk itu, kami persilakan saja anggota PSSI untuk melakukan perbaikan melalui forum seperti ini," ujar Zulfadly.

Setelah itu, Ketua Pengprov PSSI Riau, Indra Muchlis Adnan, dan Sekretaris Pengprov Papua, Husni Thamrin, mendapatkan giliran untuk menyampaikan pandangan umum mereka. Mereka menilai perombakan kepengurusan PSSI sangat diperlukan agar kali ini dapat memilih sosok pemimpin yang tulus dalam membenahi sepakbola nasional. Selain itu, Husni juga berharap Persipura Jayapura mendapatkan hak mereka kembali untuk berlaga di Liga Champions Asia.

"Kami mohon bantuan Komite Eksekutif agar membantu steering committe untuk membuka kembali hak Indonesia (Persipura) agar tetap tampil di Liga Champion Asia," ujar Husni Thamrin.

Sementara itu, pelatih Sutan Harhara yang mendapatkan kesempatan menyampaikan pandangan umumnya mengatakan bahwa kepengurusan PSSI saat ini telah banyak melakukan kebohongan publik dan melakukan ancaman-ancaman kepada pihak yang dianggap berseberangan. "Kami minta bubarkan pengurus PSSI periode 2011-2015," ujarnya.

Usai ke-empat narasumber tersebut, kemudian giliran empat anggota Exco, yaitu Tony Apriliani, Erwin Budiana, Roberto Rouw, dan La Nyalla Mattalitti Mahmud, yang mendapatkan kesempatan menyampaikan pandangannya.

Robert Rouw menyatakan apapun keputusan yang dihasilkan pada Rapat Akbar Sepakbola NAsional ini sah, sehingga harus dilaksanakan oleh PSSI. "Apapun yang diputuskan dari RASN ini adalah sah adanya. Dan, harus dilaksanakan oleh keluarga besar PSSI."

Dan La Nyalla yang mendapatkan kesempatan terakhir, menyampaikan pemandangannya dengan lantang, ia menyerukan agar dibentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia untuk kemudian menuntut digelarnya KLB dalam waktu secepatnya.

Sementara itu, senada dengan anggota Exco, ketua FPP Dwi Irianto mengatakan bahwa mayoritas anggota PSSI telah menghadiri RASN tersebut sehingga sikap dari hasil RASN sah untuk ditindak-lanjuti oleh PSSI.

"Kami sampaikan bahwa sampai saat ini sebanyak 452 anggota PSSI telah hadir dalam forum ini. Artinya, dua pertiga anggota PSSI hadir di sini, termasuk perwakilan dari 29 pengprov PSSI," kata Dwi Irianto.

Masih ada juga berita dari chelsea di bagian lain halaman blog ini.

Related Posts

0 comments:

Posting Komentar